Kisah menuju salah satu Sekolah Legendaris di Selatan ibukota dimulai dengan perjalanan singkat, tak sampai tiga puluh menit saja menaiki bus, kerindangan pohon-pohon menyapa dengan indahnya, dan segarnya udara pagi menambah semangat dihari ini.
Pemandangan yang cukup luas telah dilalui, nampak gedung-gedung yang tersebar diantara taman-taman kemudian sampailah kami di salah satu tepi gedung, dengan senyum hangat kami disambut oleh Bapak Wakijo yang merupakan wakil bidang kesiswaan di SLBN 01 (Sekolah Luar Biasa Negeri 01).
Setelah penyambutan, Bapak Wakijo mengajak seluruh peserta bimtek (Bimbingan Teknis) untuk memasuki ruangan, terlihat kursi-kursi yang berbaris rapih ditemani meja-meja didepannya, peserta bimtek mulai duduk tertata, tak seperti biasanya bapak-bapak duduk dibagian belakang.
Microphone itu pun berbunyi, DR. Imas Diana Aprilia, M.Pd sebagai narasumber kami membuka dan mengucapkan terimakasih atas penyambutan di SLBN 01 Jakarta lalu disambut dengan tepuk-tangan peserta bimtek.
Nampak infocus berwarna kebiru-biruan menyala, pelan-pelan warnanya berubah menjadi sistem operasi komputer windows, dibukalah powerpoint tentang profile SLBN 01 Jakarta, Pak Wakijo dengan sumringah mulai menjelaskan tentang sistem di SLBN 01 Jakarta, dengan senyum hangatnya dimulailah penjelasan tersebut.
“Sistem di SLBN 01 Jakarta dibagi menjadi beberapa sekolah dari mulai TKLB, SDLB, SMPLB sampai SMALB, letak masing-masing sekolah terpisahkan oleh lapangan dan taman-taman kecil, masing-masing kelas idealnya hanya ada delapan peserta didik, dan para peserta didik tersebut dibagi perkelas sesuai kebutuhan khususnya masing-masing.”
Setalah penjelas dari bapak wakijo, Dr.Imas Diana Aprilia, M.Pd mulai membagi peserta bimtek untuk menuju tingkatan sekolah. Tiga kelompok menuju SDLB, dua kelompok menuju SMPLB dan tiga kelompok menuju SMALB.
Kelompok-kelompok tersebut memulai perjalanan masing-masing, kelompok SMPLB langsung mendatangi lapangan, terdapat satu kelas terpadu yang sedang berolahraga -ria ditepian lapangan, mereka begitu asyiknya memainkan raket-raket bulutangkis ditemani bapak guru penjaskes, kami mulai berkenalan berinteraksi dengan peserta didik, mereka ada yang berkebutuhan khusus tuna grahita dan tuna rungu, oh….betapa menyenangkannya berinteraksi dengan mereka dengan keterbatasannya mereka mampu memainkan raket dengan cukup baik, diantaranya pernah memenangkan kejuaran bulutangkis dan kejuaraan lari tingkat nasional.
Kami berjalan menuju ruang workshop peserta didik SMALB, didalamnya terdapat bengkel sepeda motor, beberapa peserta didik sedang berlatih mereparasi kendara roda dua tersebut, tak jauh dari bengkel terdapat ruang lainnya, beberapa peserta didik nampak dengan telaten merajut keset, didepanya terdapat ruang kriya banyak hasil kriya yang dibuat oleh peserta didik dipajang dengan apiknya.
Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju kelas SMPLB, diantara lorong-lorong kelas terdapat penanda lantai yang digunakan anak berkebutuhan khusus low vision, disalah satu kelas kami menjumpai salah satu peserta didik dengan gambar yang sangat baik, ya cipto namanya peserta didik ini menyambut dengan senyum sambil menunjukan hasil gambar yang dibuatnya.
Ruang workshop sablon kaos juga tersedia, banyak kaos yang disablon diruang ini menjadi cinderamata yang sedap dipandang. Sahabat-sahabat kami beserta ibu imas dan ibu yani membeli beberapa kaos dari workshop sablon ini.
Peserta didik juga dilatih tentang sistem komputer, dan terdapat pula dapur sebagai laboratorium per-tata boga-an, sangat lengkap sekali perangkat disekolah ini.
Kami melanjutkan perjalanan ke SDLB yang hanya berjarak sejengkal tembok dari workshop SMALB, kami berkunjung dari kelas ke kelas untuk melihat seluruh kegiatan belajar mengajar, sungguh luar biasa sekali proses KBM yang terdapat di sekolah ini, menyenangkan dan sangat menginspirasi kami semua.
Perjalanan mengelilingi komplek SLB01 telah kami lalui, dan seluruh kelompok bimtek menuju ruang pertemuan, bu imas mulai memberi arahan untuk sesi diskusi, rekan kami mulai bertanya tentang konsep pengelolaan sekolah luar biasa.
Pak wakijo dengan senyum hangatnya menjelaskan tentang pengelolaan peserta didik berkebutuhan khusus dimulai dari mekanisme PPDB sampai proses kegiatan belajar mengajar dijelaskan dengan sistematis dan mudah dipahami, pak wakijo juga memberikan tips bagaimana menangani anak berkebutuhan khusus yang sedang mengalami masa pubertas.
Pak wakijo adalah pendidik dibidang anak berkebutuhan khusus yang sudah banyak makan asam garam dunia perinklusian, tentunya beliau membagi pengalaman tentang bagaimana autis yang menurut pengamatan beliau bisa disembuhkan dengan terapi oksigen bertekanan tinggi.
Setelah sesi tanya jawab selesai kegiatan mengunjungi SLBN 01 Jakarta ditutup dengan sesi foto bersama.
Dengan mengunjungi SLBN 01 Jakarta kami mendapatkan pengalaman yang sangat berharga tentang pengelolaan peserta didik berkebutuhan khusus, kami merasakan bagaimana rekan pendidik di SLBN 01 dengan sepenuh cinta dan kasih sayang mendidik anak-anak berkebutuhan khusus, terimakasih SLBN 01 Jakarta, terimakasih Kemendikbud, terimakasih narasumber kami Ibu Dr.Imas Diana Aprilia serta Ibu Yani dan terimakasih Bapak Wakijo.
Add Comment