Cerita Tulisan

Tordesillas 1494, Romansa “Dunia Hanya Milik Berdua”

Tanah, rerumputan serta dedaunan kering  menghias diperbatasan, hanya setapak kaki langkah kedua kerajaan ini dipertemukan, bak pinang dibelah dua rupa penduduknya, serta lebih dari 80 persen persamaan kosakata dari kedua Kerajaan bertetangga ini, hanya saja terdapat perbedaan dalam pengucapan kata.

Antara Spanyol dan Portugis

Dua Kerajaan serumpun yang hanya dipisahkan oleh rerumputan dan dedaunan kering ini pun kerap bersaing dalam berbagai hal, termasuk soal penjelajahan samudra, “Ya” pastinya kita tak asing dengan nama  Christopher Colombus, Vasco Da Gamma, Fernando de Magelhaens atau Alfonso de Albuquerque, nama terakhir mungkin sulit dieja oleh lidah orang Indonesia, coba kita eja, Al-fon-so de Al-bu-quer-que ya bisa kan? “Ya betul sekali saudara-saudara….”. Alfonso de Albuquerque.

Alfonso de Albuquerque

Kisah Petualangan samudra ala Kerajaan Spanyol dan Kerajaan Portugis dimulai sejak jatuhnya kota Konstantinopel ketangan Kesultanan Ottoman, kala itu kota Konstantinopel adalah salah satu wilayah strategis  dipersimpangan Asia dan Eropa, menjadikannya kota perdagangan terbesar sejak era Romawi kuno.

Sejak dikuasainya Konstantinopel oleh Kesultanan Ottoman, (saat itu Ottoman merupakan salah satu Kesultanan terkuat yang menguasai sebagian Eropa, Asia dan Afrika). Oleh sebab itu beberapa Kerajaan Eropa kehilangan mata pencahariannya dalam berdagang, terutama dalam perdagangan rempah-rempah yang kala itu sangat dibutuhkan oleh rakyat Eropa, berputarlah akal kedua Kerajaan asal semenanjung Iberia ini dalam misi yang awalnya hanya mencari daerah perdagangan baru.

Di awali dengan penjelajah asal Kerajaan Portugis. Setelah mendapatkan restu dan perbekalan dari Raja John II.  Pelaut terkenal yang bernama Fernando bukan  Ferguso, tepatnya Fernando de Magelhaens mengawali kisah Romansa “Dunia Hanya Milik Berdua”, tak lama setelah Magelhaens berkelana, Kerajaan Spanyol Sebagai Saudara Serumpun Portugis tak mau kalah dalam melaksanakan pelayaran mengelilingi dunia  yang dikomandoi penjelajah legendaris Christopher Colombus.

Christopher Colombus

Colombus ini adalah penjelajah yang unik, dimana sebenarnya dilahirkan di wilayah kerajaan Portugis namun berlayar menggunakan stiker bendera Spanyol, ada alasan mengapa Colombus berlayar dengan bendera Spanyol, karena Colombus merajuk tidak mendapat dukungan oleh Kerajaan Portugis dalam pelayaran ke perairan wilayah barat Portugis. Atas dasar itulah Colombus Hijrah ke Negara tetangga untuk menemui Raja Ferdinand II Sang Penguasa tanah Matador. Setelah sungkem dan mendapat perbekalan dari Raja Ferdinand II, Colombus pun mulai menempelkan stiker bendera Spanyol di kapal-nya.

Atas perjalanannya mengelilingi samudra, Colombus akhirnya menemukan Benua yang dinamakan dengan salah satu teman pelayarannya yaitu Amerigo Vespuci. Benua yang katanya baru ditemukan, kemudian dikenal dengan Nama Benua Amerika hingga saat ini.

Terkadang diperjalanan terjadi sengketa wilayah, antara wilayah mana saja yang sudah disinggahi kapal berbendera Portugis dan  wilayah yang disinggahi kapal Spanyol, akibatnya terjadi saling klaim meng-klaim antar wilayah. Di mana saat itu kedua kerajaan serumpun ini menjadi bersitegang. Maklum saja, nama nya bangsa serumpun. Lah memang demikian adanya soal kisah Bangsa serumpun, kadang  adik –kakak saja bertengkar untuk memperebutkan kue berbagai hal. “Ya”, sama saja dengan Kerajaan Spanyol dan Portugis ini dalam memperebutkan dunia baru yang awalnya hanya untuk mencari daerah perdagangan saja, kini menjadi lebih serius dengan moto 3G yang terkenal itu (Gold, Gospel and Glory).

Akibat cakarcakaran perbedaan pendapat tentang rute penjelajahan dunia baru tersebut, membuat Paus Alexander VI membagi rute penjelajahan untuk Kerajaan Spanyol dan Kerajaan Portugis

“Keputusan ini adalah pembagian wilayah kekuasaan antara Portugis dan Spanyol. Pembagian dilakukan dengan cara dibuatnya garis khayal yang membentang dari utara sampai selatan. Garis demarkasi atau pemisah ini terletak sejauh 100 liga (3oo mil atau 483 km) dari sebelah barat Kepulauan Cape Verde. Jadi, tanah yang ditemukan di sebelah barat garis demarkasi menjadi hak Spanyol dan di sebelah timur menjadi hak Portugis”.

Akibat keputusan tersebut, Raja John II dari Portugis merasa tidak puas dan gundahgulana atas keputusan tersebut. Akhirnya Raja John II mengajak janjian Raja Ferdinand II dan Isabella I dari Kerajaan Spanyol untuk berunding tentang pembagian wilayah tersebut. Hal ini dikarenakan Portugis juga ingin mendapatkan tanah di Dunia Baru, sehingga ia meminta agar garis Demarkasi itu di geser sedikit.

Pertemuan antara Raja Spanyol dan Portugis diselenggarakan di kota Tordesillas pada tanggal 7 Juni 1494 dengan aman dan damai sentosa, menghasilkan kesepakatan baru yang disebut dengan ” Perjanjian Tordesillas” Pada perjanjian itu disepakati bahwa garis Demarkasi ( Batas Pemisah) yang ditetapkan Paus Alexander VI digeser sejauh 1.110 mil ke arah barat.

Demarkasi “Perjanjian Tordesillas”

Atas dasar “Perjanjian Tordesillas” menjadikan Portugis mendapat hak atas tanah pada sebagian wilayah di Amerika Selatan. Wilayah tersebut terdiri dari Brazil dan seluruh wilayah di Samudra Hindia.

Naskah Perjanjian Tordesillas

Karena “Perjanjian Tordesillas” maka Raja John II dari Portugis mendapatkan kepuasan batin, dan Raja Ferdinand II dari Spanyol mendapatkan ketenangan batin ( bukan gitu ceritanya! ).

Singkat cerita Kerajaan Spanyol dan Kerajaan Portugis hidup bahagia selamanya Eaaa….Eaaa… ( aduh ngelantur lagi).

“Perjanjian Tordesillas” tersebut, menjadikan rute penjelajahan di bagi hanya untuk ber-dua antara Spanyol dan Portugis ( Romantis…kan?) dan kedua Kerajaan ini akur untuk sementara waktu, sebelum nantinya cakarcakaran kembali dalam memperebutkan pengaruh di kepulauan penghasil “rempah-rempah”( Hayo dimana tuh…) dan nantinya mesti janjian lagi di kota Saragoza untuk membuat “Perjanjian Saragoza”.

Karena melihat kenikmatan “travelling” ala Spanyol dan Portugis maka negara api negara-negara Eropa lainnya dilain kesempatan mengikuti jejak Petualangan Spanyol dan Portugis mencari sumber-sumber pendapatan dari dunia baru. .

Sumber : Treaty of Tordesillas

About the author

Bagus Arif Waluyo

Add Comment

Click here to post a comment