Cerita

Salam Pramuka dihari jadinya yang ke “lima puluh delapan”

“Salam Pramuka”, salam…para siswa dengan semarak menyambut salam pramuka dengan tangan kanan yang mengadah kebahu'”

Pagi ini upacara memperingati hari pramuka yang ke-58 dilaksanakan dengan cahaya mentari pagi yang bersinar terang, barisan berseragam coklat sudah tertata rapih ditengah lapangan, para bapak-ibu guru yang hari ini dipanggil kakak sudah berseragam pramuka lengkap dengan atributnya berbaris tegap diselasar koridor.

Hari ini Bapak Drs. Mukhlis Kepala Sekolah SMAN 112 Jakarta, Bertindak sebagai Pembina upacara, para petugas upacara peringatan ulang tahun Pramuka ini secara khusus dari seluruh anggota Grapadulas (gerakan pramuka seratus dua belas).

Komandan upacara berlari khas Pramuka menuju ketengah lapangan, “lapor upacara peringatan hari jadi pramuka ke-58 siap dilaksanakan”… “Laksanakan”, jawab Pak Mukhlis.

Pengibar bendera dengan sigap membawa sang saka merah putih, dengan langkah tegap, tiga srikandi Grapadulas mulai mengibarkan bendera, seluruh peserta upacara dengan khidmat melihat dan hormat kepada bendera merah putih yang dikibarkan disertai lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan kelompok paduan suara Grapadulas.

Ketiga adik bantara itu berlari dengan rata-rata air ketengah lapangan, usai laporan kepada pembina upacara, ketiga adik bantara itu mulai mulai melafalkan UUD 45, Pancasila dan Dasa Dharma Pramuka, luar biasa ternyata ketiganya hafal dan melafalkan setiap bait UUD 45, Pancasila dan Dasa Dharma Pramuka dengan lantang.

Pak Muklis mulai membacakan pesan-pesan tentang kepramukaan dihari ulang tahun Pramuka ke-58, seluruh peserta upacara menyimak dengan seksama pesan-pesan yang disampaikan Pak Muklis yang hari ini bertindak sebagai pembina upacara peringatan hari pramuka.

Setelah menyampaikan pesan-pesan tentang kepramukaan, Peringatan ulang tahun Pramuka ke-58 ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kak Muklis dan potongan tumpeng pertama diberikan kepada Kak Eko Sebagai wakil Mabigus (Majelis Pembimbing Gugus Depan), dan yang lebih ciamik lagi, kakak-kakak tertua kami mendapatkan potongan tumpeng spesial, Kak Wahyu, Kak Darta dan Kak Edel adalah kakak-kakak tertua kami di SMAN112, seluruh komponen disekolah ini sangat menghormatinya.

“Kak Wahyu, Kak Darta dan Kak Edel adalah guru senior kami yang hari ini menjadi kakak-kakak tertua kami di SMAN 112 Jakarta, terimakasih Kak Wahyu, Kak Darta dan Kak Edel yang puluhan tahun mengabdi dan berbagi ilmu guna mencerdaskan anak bangsa”

Upacara peringatan hari jadi pramuka terselenggara dengan baik, wajah-wajah ceria dari kakak dan adik berseragam coklat menghiasi pagi yang sangat cerah ini dan balon-balon yang bertebangan diudara menghiasi kecerian ulang tahun Gerakan Pramuka Indonesia yang ke-58.

About the author

Bagus Arif Waluyo

2 Comments

Click here to post a comment