Cerita Tulisan

Sansevieria sang “lidah mertua” dalam membersihkan udara

“jika bukan kita siapa lagi, dan jika tidak dimulai sekarang mau kapan lagi?”

Udara pagi di Ibukota yang mengisi ruang-ruang pernafasan kian terdesak oleh polutan carbon dari asap knalpot, setiap saat asap-asap kendaraan bermotor itu berkontribusi dalam keruhnya udara di ibukota.

Solusi-solusi dari pemerintah provinsi  DKI Jakarta segera dilaksanakan, dari wilayah pemukiman hingga sekolah-sekolah mulai menggalakan penanaman dan budidaya Sansevieria atau dalam Bahasa pergaulan disebut dengan tanaman lidah mertua.

“Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebutkan, pembagian tanaman lidah mertua bukan satu-satunya solusi yang dilakukan Pemprov DKI untuk menekan pencemaran udara di Jakarta.
Anies menyebut sejumlah cara untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta, seperti mewajibkan uji emisi untuk seluruh kendaraan di Jakarta mulai 2020, mewajibkan bengkel dan SPBU memiliki alat uji emisi, melarang penggunaan mesin diesel, mengganti bus berpolusi tinggi, hingga memperbanyak alat ukur kualitas udara.”
 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, P.hD, dikutip dari kompas.com

Tak terkecuali disekolah kami SMAN 112 Jakarta, tanaman lidah mertua sebenarnya sudah lama tertancap dilahan  subur sekolah kami, Sansevieria itu tertanam dengan tumbuh-tumbuhan lain disekitarnya.

Sansevieria sang lidah mertua

Pagi ini para Guru, karyawan dan siswa-siswi disekolah kami membawa tanaman Sansevieria, sang lidah mertua itu terkumpul rapih didepan sekolah kami, Pak Mukhlis Kepala Sekolah SMAN 112 Jakarta menginstruksikan peletakan beberapa tanaman guna memperoleh hasil maksimal si lidah mertua dalam menetralisir co2, Pak Mukhlis berpengalaman puluhan tahun sebagai guru biologi, kemampuannya dalam pengelolaan tanaman berperan penting dalam membuat SMAN 112 Jakarta menjadi salah satu paru-paru udara dalam menghasilkan oksigen di DKI Jakarta.

Drs.Mukhlis Kepala SMAN 112 Jakarta

Bapak-ibu guru dan karyawan SMAN 112, mulai berbagi tugas dalam mengelola tanaman, terlihat beberapa guru seperti Pak Sumadi pagi-pagi sekali sudah merapihkan tanaman, Ibu Satya, Ibu Aminah, Pak Jhoni dan Pak Darta meletakan tanaman lidah mertua didekat kolam ikan.

Drs.Djamaludin, Dra.Satya Winarah, Dra.Hj.Aminah, Ernita,S.Pd, M.Si, Jhony Triyanto,S,Kom, Drs.Sumadi

Ibu Sri Adriani,M.Pd sebagai wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana, setiap pagi berkeliling mengecek kondisi tanaman, ditemani bapak atau ibu guru yang bertugas mengelola tanaman seperti pak saifudin, pak sumadi, ibu cut dan karyawan tata usaha, mam adri dengan sigap mengelola tentang pertamanan sekolah.

Dra.Hj.Sri Adriani,M.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana pra Sarana

“Sansevieria atau yang disebut juga lidah mertua adalah tanaman yang mudah dipelihara dan sangat bermanfaat untuk penyerapan karbondioksida”

Drs.Mukhlis


Proses Penanaman Sansevieria

Saatnya kita bersama dalam membersihkan udara di Jakarta, ya terkadang hal kecil yang dilakukan dengan baik, dapat membantu meringankan polutan karbondioksida disekitar kita, salah satunya dengan menanam dan membudidayakan tanaman Sansevieria, ohya ternyata penelitian tentang lidah mertua ini sudah banyak dilakukan, contohnya ada dikutipan dibawah ini.

” Penelitian Udara Bersih NASA menemukan lidah mertua memiliki kualitas penyaringan udara dalam ruangan yang sangat baik. Hasilnya, lidah mertua mampu menghilangkan 4 dari 5 racun utama yang menyebabkan penyakit dalam ruangan.
Penelitian ini merupakan proyek yang dipimpin oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) bekerja sama dengan Kontraktor Lansekap Amerika (ALCA) untuk meneliti cara membersihkan udara di stasiun ruang angkasa.
Hasilnya menunjukkan bahwa, selain menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui fotosintesis, beberapa tanaman dalam ruangan yang umum juga dapat memberikan cara alami untuk menghilangkan zat beracun seperti benzena, formaldehida, dan trikloretilen dari udara.
Penelitian lebih lanjut menyebut jika pembersihan udara (dengan menggunakan lidah mertua) bisa lebih efisien jika dilakukan di ruang tertutup. Karena penelitian ini dilakukan dan hasilnya terlihat di rumah atau kantor”
 
 
 

dikutip dari merdeka.com

Tags

About the author

Bagus Arif Waluyo

2 Comments

Click here to post a comment