Komputer Awan

Perkembangan Revolusi Industri 4.0 telah memasuki ke tahap yang begitu signifikan, ditandai dengan semaraknya penggunaan gadget dalam setiap aspek kegiatan, tak terbayang saat ini kita bisa melakukan banyak hal dengan beberapa kali menjentikan jari di depan layar gadget.  Mulai dari memesan transportasi, makanan, pengiriman barang, travelling, bahkan berjualan  atau membeli kebutuhan pokok maupun perlengkapan, dapat diselesaikan dengan beberapa sentuhan jari-jemari kita.

Satu Jari untuk semua kebutuhan

Dengan banyaknya sistem layanan digital yang memudahkan kita dalam berbagai macam aspek, salah satunya adalah perkembangan dibidang teknologi digital Cloud Computing, yaitu teknologi canggih berbasis Cloud yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai contohnya kenapa layanan pesan digital seperti WhatsApp menjadi tumpuan masyarakat dalam berkomunikasi, padahal layanan aplikasi WhatsApp hanya mempunyai 57 orang insinyur yang bekerja melayani lebih dari 2 Milyar pengguna WhastApp, “wah bagaimana bisa”? ya tentu saja bisa, dengan teknologi Big Data dan Cloud Computing yang digunakan, menjadikan proses transfer data menjadi sangat cepat dan efisien.

Konsep Jaringan WhatsApp

“Apa ya yang disebut dengan Cloud Computing”? “Bukannya Komputer Awan dalam Bahasa Indonesia”? ya betul, memang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia terjemahannya adalah Komputer Awan, maksudnya bukan Komputer yang terletak diatas awan, lebih tepatnya adalah seluruh jaringan data center yang saling berhubungan satu dengan lainnya, “ah jadi bingung deh” ada bedanya gak dengan server biasa? Ya tentu saja beda, jika Server biasa hanya menggunakan beberapa komputer atau jaringan data yang hanya ditempatkan di suatu tempat, contohnya jika  kita mengakset satu situs berita yang berasal dari Amerika Serikat, ternyata situs tersebut masih menggunakan Server Komputer lama yang hanya berlokasi di negaranya, ketika kita pengunjung dari Indonesia mengakses situs tersebut akan terasa sangat lama dalam membukanya, kenapa demikan? Karena lokasi server komputer yang jauh dari Indonesia membutuhkan waktu request yang cukup lama sehingga terjadi Lag atau bahkan situs tersebut tidak bisa diakses, dan teknologi Server Komputer lawas cukup sering terjadinya Down server akibat membludaknya jumlah kunjungan.

Ilustasi Server “biasa” bekerja keras melayani permintaan yang tinggi

Dengan terbatasnya kemampuan Server Komputer lawas, maka para ahli teknologi mengembangkan teknologi terbaru yang disebut Cloud Computing, yaitu teknologi  menyambungkan berbagai data center diberbagai belahan dunia, Hampir semua perusahaan teknologi mengembangkan Cloud Computingnya masing-masing, Google dengan platform google Cloud, Microsoft, Apple, Facebook mengembangkan jaringan Cloud nya di berbagai negara. Ketika kita browsing dengan Google, maka jaringan Cloud yang terdekat dengan kita yang akan melayani  dalam berselancar sehingga sangat cepat diakses.

Konsep Jaringan Cloud yang menangani permintaan yang terdekat dengan pengguna

Bu Ola dan “Kisah Cinta Yang Tak Pernah Usai”

Noviolaleni, S.Pd

Di ufuk timur mentari berlarian menanti fajar, gelap yang masih samar-samar dengan datangnya sinar pagi dan gema adzan Shubuh berkumandang diseantero bumi, wajahnya pun terlihat segar di pagi ini, dibalut senyum ramahnya beliau mempersiapkan segala hal untuk menempuh perjalanan kesekolah yang baru, alhamdulilah, selalu ia ucapkan dalam batinnya.

Noviolaleni, S.Pd

Perjalanan dengan bus beliau lalui selepas shalat shubuh, kaki yang lincah itu berjalan cepat ketepian gerbang sekolah ini dengan kebahagian untuk menemukan cinta ditempat yang baru, kala itu setelah pelepasan di SMAN 13 Jakarta Utara, sosok bunda ini mulai bertugas disekolah baru, betul, waktu itu ada dibulan Oktober tahun 2015, Ibu Noviaolaleni, S.Pd mulai bertugas di SMAN 112 Jakarta, sekolah yang terletak di wilayah Barat Jakarta.

Pelepasan Kepala Sekolah SMAN 13 Jakarta

Dengan sepenuh cinta, Bu Ola sapaan akrabnya mulai menjalankan tugas sebagai kepala sekolah. Ya, hari itu senin pagi, udara segar dan hijaunya dedaunan menambah suasana pagi yang begitu meng”asyikan”, Alhamdulilah selalu beliau ucapakan dalam batinnya,  dan doa yang selalu diucapkan dalam hatinya ketika beliau melihat SMAN 112 dari kejauhan, “semoga aku ditempatkan disekolah itu ya..allah. amin”, dan Alhamdulilah doa itu di ijabah oleh Allah SWT.

Nampak diruang kerjanya, berkas yang tertata rapih dan satu unit komputer siap menemani pekerjaannya, disudut-sudut ruangan tertata apik pot-pot tanaman, serta piala-piala yang berbaris dilemari, tak luput akuarium berwujud bundar dan imut diletakan dimeja panjang sebagai ornamen rapat.

Sebelum bel berbunyi, Bu Ola memulai Breafing diruang guru, menyampaikan target pencapain prestasi disertai info-info terkini. Setelah bel berbunyi para guru masuk ke kelas masing-masing, Bu Ola mulai berkeliling dari lantai satu sampai lantai tiga guna mengecek kondisi kelas

Setelah berkeliling sekolah, Bu Ola selalu menyempatkan menuju ruang tata usaha, disana beliau sering berdiskusi dengan Bu Nina sebagai kepala tata usaha dan seluruh karyawan. “Bu ayu apakah ada surat penting hari ini?” tanya Bu Ola kepada ibu Ayu, “iya bu, ada…nanti pukul 10.00 WIB ada rapat Kedinasan” jawab Bu Ayu, “iya Bu Ayu terimakasih” sahut Bu Ola.

Wahyu Wigati S.Kom dan Noviolaleni, S.Pd

Ikatan batin antara Bu Ola sebagai pimpinan dan para guru dan karyawan beserta siswa-siswi SMAN 112 Jakarta sangat erat kaitannya. Tak jarang kami-pun sering mengungkapkan curahan hati kami kepada Bu Ola.

Pesan cinta dari Bu Ayu untuk Bu Ola

Dari doa dan cinta, Bu Ola dengan kasih sayang yang tulus, dimulailah perjalanan Bu Ola merajut prestasi di SMAN 112 Jakarta. Program-program dan strategi dibuatnya dengan bantuan para wakil, staf, karyawan Tata Usaha, dewan guru dan para siswa-siswi disekolah tercinta ini, terciptalah banyak program berkualitas guna memajukan sekolah ini.

Noviolaleni, S.Pd dan Ibu Hj.Sri Adriani, M.Pd

Bu Ola sering menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan para wakil kepala sekolah. Dra. Satya Winarah sebagai wakil bidang kurikulum, Drs. Eko Sukma Aji sebagai wakil bidang kesiswaan dan Hj. Sri Adriani, M.Pd sebagai wakil bidang sarana prasarana. Mereka bersinergi dalam menghasilkan program-program terbaik untuk memajukan sekolah.

Dra. Satya Winarah, Noviolaleni, S.Pd, Drs. Eko Sukma Aji, Hj. Sri Adriani, M.Pd

Alhamdulilah semenjak Bu Ola memanage sekolah ini nilai Ujian Nasional selalu naik dari tahun ke tahun, banyak lulusan SMAN 112 yang diterima di Perguruan Tinggi negeri dan sekolah kedinasan, prestasi dibidang OSN, O2SN dan FLS2N kian berkibar di Jakarta. Prestasi dibidang ekstrakurikuler tak kalah menghebohkan baik pmr, futsal, basket, tari tradisional, desain, paduan suara, menambah perbendaharaan piala dilemari-lemari sekolah.

Noviolaleni, S.Pd beserta Guru, Karyawan, OSIS dan MPK

Pengelolaan anak inklusi disekolah ini mungkin menjadi salah satu yang terbaik dinegeri ini, setiap pagi Bu Ola mengumpulkan anak inklusi diruang kepala sekolah, ditemani Bu Nina, Pak Guntur, dan Bu Hulaifah selalu mengajarkan anak-anak berkebutuhan khusus untuk membaca ayat-ayat suci alquran, tak lupa setelah mengaji, anak-anak berkebutuhan khusus itu diajak berliterasi dan bercerita.

Kini hampir empat tahun lamanya Bu Ola mengabdi sebagai kepala sekolah di SMAN 112 Jakarta, disuatu upacara bendera Bu Ola mengucapkan kata perpisahan kepada seluruh warga SMAN 112 Jakarta, beliau berkata akan mendapatkan tugas yang baru sebagai kepala SMAN 33 Jakarta, segenap warga sekolah terharu mendengar kata perpisahan dari beliau.

Noviolaleni, S.Pd memimpin Upacara Bendera

Setelah upacara selesai banyak siswa-siswi yang menghampirinya, “ibu..ibu.. ibu jangan pindah.. tetap disini saja..” ungkapan dari seorang siswi berkerudung abu-abu, “ibu..sudah mendapatkan tugas yang baru nak..”, “tak apa nak, ibu akan tetap selalu menjadi bagian dari sekolah ini meskipun ibu berpindah tugas”, “ya..terimakasih Ibu atas bimbingannya” para siswa-siswi mengapresiasi pencapain bu ola disekolah ini.

Seuntai kata dari Peserta didik untuk Ibu Noviolaleni, S.Pd
Cinta Seluruh Peserta didik, Guru, Karyawan untuk Ibu Noviolaleni, S.Pd

Perjalanan mengarungi dunia pendidikan di SMAN 112 Jakarta telah beliau lalui dengan kisah cinta yang tak pernah usai, dimana beliau mendapatkan banyak sahabat dan putra-putri yang sangat mencintai beliau, bak mutiara yang terpendam di dasar lautan, sedalam itulah kisah cinta kami segenap warga SMAN 112 Jakarta kepada Ibu Noviolaleni tercinta.

Serah terima jabatan sudah dilaksanakan dengan khidmad, estafet kepemimpian Kepala SMAN 112 Jakarta yang semula dipimpin oleh Ibu Noviolaleni, S.Pd berganti kepada Bapak Drs.Mukhlis yang sebelumnya menjabat Kepala SMAN 85 Jakarta, jam terbang Pak Mukhlis sebagai guru yang telah melanglang-buana di dunia pendidikan, dan menjadi Kepala Sekolah di sekolah ternama seperti SMAN 34 Jakarta, SMAN 70 Jakarta dan SMAN 85 Jakarta dan berhasil memanage sekolah tersebut dengan baik, menjadi modal yang sangat penting untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan dari Ibu Noviolaleni, S.Pd.

Serah terima jabatan Kepala SMAN 112 Jakarta dari Ibu Noviolaleni, S.Pd ke Bapak Drs. Mukhlis

Tak sampai hati kami mengantarkan rasa cinta kami ketepian gerbang yang baru dimana beliau ditempatkan, namun tugas dan tanggung jawab-lah yang memisahkan kisah cinta yang tak pernah usai ini, dimana hati kami seluruh warga SMAN 112 Jakarta masih tertaut indah disegenap sanubari kami, kita, dan beliau.

Lepas Sambut Kepala SMAN 33 Jakarta

Dan kini beberapa bulan sudah beliau ditempatkan di SMAN 33 Jakarta, sekolah dimana beliau memimpin, kami selalu mendoakan yang terbaik untuk pencapaian beliau di sekolah yang baru.

Selain menjadi kepala sekolah, Bu Ola juga sudah mempunyai cucu nan imut, lucu dan menggemaskan, semoga berkah dan karunia selalu dilimpahkan untuk Bu Ola beserta keluarga. Salam dari kami segenap warga SMAN 112 Jakarta tentang kisah cinta kami yang tak pernah usai untuk Bu Ola.

Ibu Noviolaleni, S.Pd menggendong cucu kesayangannya

Bu ola merupakan Sosok yang Humble dimata warga SMAN 112, baik para guru, karyawan dan seluruh siswa-siswi selalu respect terhadap beliau, banyak kenangan manis tentang perjalanan cinta bu ola di SMAN 112 Jakarta, dan kisah cinta yang tak pernah usai ini selalu menjadi cerita yang melekat di lubuk hati seluruh warga SMAN 112 Jakarta, terimakasih bu ola atas bimbingannya, selama kurang lebih empat tahun yang menyenangkan”.



Hj.Sri Adriani, M.Pd

Motivasi untuk murid-muridku tersayang

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

“Life is The Best ways for anyone to do anything”

Untuk murid-murid ku tersayang kelas XII MIPA 4,  Allah SWT telah memberikan amanah pada ibu, untuk senantiasa menjadi guru kalian guna mendapatkan cahaya penerangan dan hidayah petunjuk ilmu pengetahuan.  Tugas ibu amatlah tidak ringan karena dipundak ibu dan bapak guru, kualitas para penerus bangsa ditentukan. 

Pada kenyataannya, ibu bukanlah manusia sempurna dan lengkap pada semua hal.  Ada banyak keterbatasan dan kelemahan yang ibu miliki sebagai guru, lihatlah ibu pada sisi kebaikan, dan jangan pernah meniru apabila ibu lupa, khilaf dan berbuat kesalahan.

Ibu percaya dan yakin, murid-murid ibu tercinta adalah insan pembelajar yang ingin baik dan sukses, kelak dimasa yang akan datang ibu mempunyai keyakinan bahwa kalian akan menjadi seseorang yang baik, tekun, rajin, jujur dan ibu senantiasa berharap serta berdoa untuk kesuksesan dimasa depan.  Ibu tidak pernah putus berdoa, semoga kalian menjadi manusia utama, unggul, sopan, berakhlak, jujur, mulia dan sukses.

Kelak, kalian boleh melupakan ibu ketika kalian sukses, tetapi jangan pernah sekali-kali kalian melupakan ibu dan bapak kalian. Sayangi mereka dan bahagiakan mereka selamanya.

Apabila Allah SWT mempertemukan kita kembali, ibu ingin bertemu kalian dimasa depan dalam keadaan bahagia, sejahtera dan kalian menyayangi semua yang pernah menjadi bagian dalam kehidupan kalian, semoga doa-doa kami didengar Allah SWT. Aamin…YRA

“Hidup ini sangat indah untuk dijalani dengah penuh kesadaran, jadi sayang apabila setiap moment -nya kita biarkan tanpa pembelajaran dan pengalaman”

Pendidik di Era 4.0

Pendidik di era 4.0 wajib memiliki kemampuan dibidang pengelolaan teknologi dan kemampuan berbahasa asing khususnya bahasa inggris, untuk itu SMAN 112 Jakarta bekerjasama dengan read education dan lembaga Pendidikan Bahasa Inggris mengundang sekitar 20 pendidik dari SMAN 112 Jakarta untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan diselenggarakan di hotel Ibis Jakarta Barat, hotel yang terletak di SWIS (Seputar Wilayah Slipi), menjadi tempat penyelenggaran Kegiatan English Language Teaching Multimedia Workshop.

Mr.Nathan Parker bertindak sebagai narasumber yang bersuara Native (Asli) dan mulai membahas tentang konsep pembelajaran dengan menggunakan https://quizlet.com.

Oke yang pertama buka https://quizlet.com bisa menggunakan berbagai macam browser, contohnya bisa menggunakan google chrome jangan lupa klik tombol Log in ya.

Nah selanjutnya setelah kita menekan tombol Log in, kita bisa masuk dengan menggunakan akun google/gmail atau akun facebook yang kita punya.

Setelah menekan tombol Log in with Google langung akan masuk ke menu utama quizlet nah disini kita wajib mengisi birthday box dan username, isikan dengan tepat ya….

Jika box/kotak telah terisi semua maka akan langsung muncul dihalaman utama.

Di sini kita bisa langsung membuat konten quiz dengan meng-klik tombol create/create a set atau kita bisa explore menu-menu lainnya dengan mencari di menu Search

Contohnya bisa dicoba mencari dengan mengetikkan kata “Teacher” di menu Search, setelah tombol pencarian ditekan maka akan muncul menu seperti dibawah ini.

Sampai disini kita bisa scroll kebawah atau mencari di menu samping kanan, banyak materi dan quiz mulai dari Kindergarten/Tk sampai tingkatan di Sekolah menengah, Silahkan di Explore

Tak sampai disini saja penjelasannya Mr.Nathan Parker dengan aksen Bahasa Inggris ala Kanada menyajikan lagi beberapa sumber pembelajaran seperti dari https://cambridgeenglish.org, https://grammar-monster.com dan lain sebagainya Mr. Nathan menyajikan dengan sangat menyenangkan, Thank you Mr.Nathan Parker.

Kegiatan English Language Teaching Multimedia Workshop diakhiri dengan sesi foto bersama, dengan semangat workshop ini diharapkan untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar dan dapat menginspirasi para pendidik untuk selalu mengikuti perkembangan zaman.

Kami keluarga besar SMAN 112 Jakarta mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya untuk Mr.Nathan Parker, read education bersama lembaga Pendidikan Bahasa Inggris serta untuk Bapak Fikri Setiadi S.T dan Ibu Liene Lianawati.

Bahan Kegiatan English Language Teaching Multimedia Workshop silahkan download dibawah ini

Sekolah yang benar-benar “Luar Biasa”

Kisah menuju salah satu Sekolah Legendaris di Selatan ibukota dimulai dengan perjalanan singkat, tak sampai tiga puluh menit saja menaiki bus, kerindangan pohon-pohon menyapa dengan indahnya, dan segarnya udara pagi menambah semangat dihari ini.

Pemandangan yang cukup luas telah dilalui, nampak gedung-gedung yang tersebar diantara taman-taman kemudian sampailah kami di salah satu tepi gedung, dengan senyum hangat kami disambut oleh Bapak Wakijo yang merupakan wakil bidang kesiswaan di SLBN 01 (Sekolah Luar Biasa Negeri 01).

Setelah penyambutan, Bapak Wakijo mengajak seluruh peserta bimtek (Bimbingan Teknis) untuk memasuki ruangan, terlihat kursi-kursi yang berbaris rapih ditemani meja-meja didepannya, peserta bimtek mulai duduk tertata, tak seperti biasanya bapak-bapak duduk dibagian belakang.

Microphone itu pun berbunyi, DR. Imas Diana Aprilia, M.Pd sebagai narasumber kami membuka dan mengucapkan terimakasih atas penyambutan di SLBN 01 Jakarta lalu disambut dengan tepuk-tangan peserta bimtek.

Nampak infocus berwarna kebiru-biruan menyala, pelan-pelan warnanya berubah menjadi sistem operasi komputer windows, dibukalah powerpoint tentang profile SLBN 01 Jakarta, Pak Wakijo dengan sumringah mulai menjelaskan tentang sistem di SLBN 01 Jakarta, dengan senyum hangatnya dimulailah penjelasan tersebut.

“Sistem di SLBN 01 Jakarta dibagi menjadi beberapa sekolah dari mulai TKLB, SDLB, SMPLB sampai SMALB, letak masing-masing sekolah terpisahkan oleh lapangan dan taman-taman kecil, masing-masing kelas idealnya hanya ada delapan peserta didik, dan para peserta didik tersebut dibagi perkelas sesuai kebutuhan khususnya masing-masing.”

Setalah penjelas dari bapak wakijo, Dr.Imas Diana Aprilia, M.Pd mulai membagi peserta bimtek untuk menuju tingkatan sekolah. Tiga kelompok menuju SDLB, dua kelompok menuju SMPLB dan tiga kelompok menuju SMALB.

Kelompok-kelompok tersebut memulai perjalanan masing-masing, kelompok SMPLB langsung mendatangi lapangan, terdapat satu kelas terpadu yang sedang berolahraga -ria ditepian lapangan, mereka begitu asyiknya memainkan raket-raket bulutangkis ditemani bapak guru penjaskes, kami mulai berkenalan berinteraksi dengan peserta didik, mereka ada yang berkebutuhan khusus tuna grahita dan tuna rungu, oh….betapa menyenangkannya berinteraksi dengan mereka dengan keterbatasannya mereka mampu memainkan raket dengan cukup baik, diantaranya pernah memenangkan kejuaran bulutangkis dan kejuaraan lari tingkat nasional.

Kami berjalan menuju ruang workshop peserta didik SMALB, didalamnya terdapat bengkel sepeda motor, beberapa peserta didik sedang berlatih mereparasi kendara roda dua tersebut, tak jauh dari bengkel terdapat ruang lainnya, beberapa peserta didik nampak dengan telaten merajut keset, didepanya terdapat ruang kriya banyak hasil kriya yang dibuat oleh peserta didik dipajang dengan apiknya.

Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju kelas SMPLB, diantara lorong-lorong kelas terdapat penanda lantai yang digunakan anak berkebutuhan khusus low vision, disalah satu kelas kami menjumpai salah satu peserta didik dengan gambar yang sangat baik, ya cipto namanya peserta didik ini menyambut dengan senyum sambil menunjukan hasil gambar yang dibuatnya.

Ruang workshop sablon kaos juga tersedia, banyak kaos yang disablon diruang ini menjadi cinderamata yang sedap dipandang. Sahabat-sahabat kami beserta ibu imas dan ibu yani membeli beberapa kaos dari workshop sablon ini.

Peserta didik juga dilatih tentang sistem komputer, dan terdapat pula dapur sebagai laboratorium per-tata boga-an, sangat lengkap sekali perangkat disekolah ini.

Kami melanjutkan perjalanan ke SDLB yang hanya berjarak sejengkal tembok dari workshop SMALB, kami berkunjung dari kelas ke kelas untuk melihat seluruh kegiatan belajar mengajar, sungguh luar biasa sekali proses KBM yang terdapat di sekolah ini, menyenangkan dan sangat menginspirasi kami semua.

Perjalanan mengelilingi komplek SLB01 telah kami lalui, dan seluruh kelompok bimtek menuju ruang pertemuan, bu imas mulai memberi arahan untuk sesi diskusi, rekan kami mulai bertanya tentang konsep pengelolaan sekolah luar biasa.

Pak wakijo dengan senyum hangatnya menjelaskan tentang pengelolaan peserta didik berkebutuhan khusus dimulai dari mekanisme PPDB sampai proses kegiatan belajar mengajar dijelaskan dengan sistematis dan mudah dipahami, pak wakijo juga memberikan tips bagaimana menangani anak berkebutuhan khusus yang sedang mengalami masa pubertas.

Pak wakijo adalah pendidik dibidang anak berkebutuhan khusus yang sudah banyak makan asam garam dunia perinklusian, tentunya beliau membagi pengalaman tentang bagaimana autis yang menurut pengamatan beliau bisa disembuhkan dengan terapi oksigen bertekanan tinggi.

Setelah sesi tanya jawab selesai kegiatan mengunjungi SLBN 01 Jakarta ditutup dengan sesi foto bersama.

Dengan mengunjungi SLBN 01 Jakarta kami mendapatkan pengalaman yang sangat berharga tentang pengelolaan peserta didik berkebutuhan khusus, kami merasakan bagaimana rekan pendidik di SLBN 01 dengan sepenuh cinta dan kasih sayang mendidik anak-anak berkebutuhan khusus, terimakasih SLBN 01 Jakarta, terimakasih Kemendikbud, terimakasih narasumber kami Ibu Dr.Imas Diana Aprilia serta Ibu Yani dan terimakasih Bapak Wakijo.

Sekolah Ramah Anak

Pagi itu di selatan Jakarta, nampak bus terparkir ditepian jalan, suara mesin dieselnya bernyanyi seperti memanggil seluruh peserta untuk menaiki bus tersebut.

Oh… perjalanan dengan sahabat-sahabat baru pun dimulai, setelah seluruh peserta mengisi energi dengan sarapan pagi, “bapak-ibu, kali ini kita akan mengunjungi SDN 02 Lebak Bulus”, ungkap Bapak Uji Hartono, salah satu panitia dari Kemendikbud.

Bapak-ibu peserta yang semuanya berprofesi sebagai pendidik mulai menaiki bus satu-persatu, ya..sepertinya bapak-bapak ini mulai duduk dibagian belakang dan ibu-ibu pun mulai mencari tempat yang nyaman untuk diduduki.

Perjalanan dimulai dengan sangat menyenangkan, banyak bapak-ibu yang mulai berbincang-bincang satu sama lainnya dengan bahasan yang sama, yaitu: ‘bagaimana kondisi sekolah masing-masing’.

Kecepatan bus mulai dikurangi, dan pelan-pelan bus menepi didekat pintu masuk Sekolah Dasar itu, betul saja rombongan peserta Bimtek(Bimbingan Teknis) inklusi telah sampai ke SDN 02 Lebak Bulus.

Kami pun langsung disambut oleh segenap Stakeholder SDN 02 Lebak Bulus, Kepala Sekolah yaitu Ibu Tris Maryati dan para guru menyambut kami dengan sangat ramah. mulailah musik khas minang begetar ditelinga kami, ternyata para peserta didik SDN 02 Lebak Bulus mulai menyajikan tarian khas Sumatera Barat, tarian tersebut nampak rancak banak dibawakan oleh para peserta didik.

Setelah tarian selesai salah satu guru mulai mengenalkan para penari, salah satunya adalah peserta didik yang berkebutuhan khusus, ohya caca nama panggilannya, caca adalah salah satu siswa berkebutuhan khusus yang sangat berprestasi di SDN 02 Lebak Bulus.

Kemudian kami menuju ke aula untuk mendengarkan wawasan tentang sekolah ramah anak yang disajikan dengan baik oleh bapak alam salah satu guru SDN 02 Lebak Bulus.

Ternyata SDN 02 Lebak Bulus sudah menjadi sekolah inklusi sejak tahun 1998, dimulai dengan dititipkannya beberapa anak berkebutuhan khusus dari SLB 01, yang letak sekolahnya hanya berjalarak 5 menit berjalan kaki dari SDN 02 Lebak Bulus.

Dengan Beberapa peserta didik tuna netra yang dititipkan untuk belajar di SDN 02 Lebak Bulus, mulailah perjalan sekolah ini menjadi sekolah inklusi yang ramah anak. Siswa-siswa tersebut sangat berprestasi, dan dalam perjalanan waktu, sekolah ini banyak menerima peserta didik yang berkebutuhan khusus lainnya.

Kami mulai mengunjungi kelas-kelas, terlihat penataan yang sangat baik dari kelas I sampai kelas VI, peserta didik dengan nyaman mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas masing-masing, mereka sangat terbiasa dengan sahabat-sahabat yang berkebutuhan khusus, betapa mulia sekali hati anak-anak disekolah ini mereka sedari kecil mendapatkan pendidikan empati tentang keinklusifan manusia. 

Perjalanan melalui kelas sudah kami lalui dengan ceria, disetiap kelas kami berinteraksi dengan berbagai macam model peserta didik, kami bertanya baik dengan guru kelas dan peserta didik lainnya tentang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah ini, kami pun kembali menuju aula dan mulai berdiskusi dengan Ibu Dr.Imas Diana Aprilia, M.Pd dan Ibu Yani Mulyani sebagai narasumber kami dibidang perinklusian ini.

Diskusi ini dimulai dengan kehadiran Ibu Elanda Rostina sebagai GPK(Guru Pembimbing Khusus), Ibu Elanda mulai menjadi GPK sejak tahun 1995, beliau menjelaskan tentang sistem Sekolah Ramah Anak, dilanjutkan dengan penjelasan dari Ibu Dr.Imas Diana Aprilia, M.Pd setelah selesai menjelaskan, tanya jawab pun dimulai, Bapak Adi Adjma salah satu peserta bimtek mulai bertanya tentang sistem sekolah yang ramah anak ini bagaimana bisa diterapkan.

Ibu Dr.Imas Diana Aprilia, M.Pd Mulai menjelaskan tentang bagaimana sekolah ramah anak bisa diterapkan dengan paradigma baru, pengelolaan anak berkebutuhan khusus dapat menjamin anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah di sekolah reguler, berbeda dengan paradigma lama yang menempatkan anak berkebutuhan khusus untuk bersekolah disekolah khusus atau bisa disebut juga dengan pendidikan segregasi 

Pendidikan segregasi adalah sekolah yang memisahkan anak berkebutuhan khusus dari sistem persekolahan reguler. Di Indonesia bentuk sekolah segregasi ini berupa satuan pendidikan khusus atau Sekolah Luar Biasa sesuai dengan jenis kelainan peserta didik. Seperti SLB/A (untuk anak tunanetra), SLB/B (untuk anak tunarungu), SLB/C (untuk anak tunagrahita), SLB/D (untuk anak tunadaksa), SLB/E (untuk anak tunalaras), dan lain-lain. Satuan pendidikan khusus (SLB) terdiri atas jenjang TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB. Sebagai satuan pendidikan khusus, maka sistem pendidikan yang digunakan terpisah sama sekali dari sistem pendidikan di sekolah reguler, baik kurikulum, tenaga pendidik dan kependidikan, sarana prasarana, sampai pada sistem pembelajaran dan evaluasinya. Kelemahan dari sekolah segregasi ini antara lain aspek perkembangan emosi dan sosial anak kurang luas karena lingkungan pergaulan yang terbatas.”

Kunjungan di SDN 02 Lebak Bulus yang merupakan sekolah ramah anak ditutup dengan penampilan beberapa peserta didik berkebutuhan khusus, microphone itu berbunyi dengan indahnya, caca memulai melantunkan syair-syair nan cantik yang memanjakan telinga, kami semua menikmati bait demi bait lagu andaikan aku punya sayap yang dinyanyikan oleh caca, dilanjutkan dengan penampilan tarian yag dibawakan dengan sangat menarik hasil kolaborasi beberapa peserta didik.

Betapa indahnya kunjungan kami di SDN 02 Lebak Bulus sekolah yang sangat ramah anak dan kami belajar banyak pendidikan empati dari para peserta didik yang bersekolah disekolah ini, terimakasih Kemendikbud, terimakasih SDN 02 Lebak Bulus, dan Ibu Dr.Imas Diana Aprilia, M.Pd dan Ibu Yani Mulyani sebagai narasumber kami.

Padu

PADU

Terbangun oleh cahaya menembus raga, udara menyapa dengan santunnya, embun pagi menyentuh kening sejuknya, rasa syukur kepada sang maha kuasa

Beragam warna warni bunga
seperti indonesia…
oh indonesia…
berbagai macam suku dan bahasa

Indahnya melambai satu dengan lainnya,
seni dan budaya bangsa kita…
tarian anggun bagai bulan cantika
lukisan memendam suatu makna

Bersatu padu dalam rohani jiwa
itulah perasaan kata
bersama, menyatu, meneruskan sang perkasa
pahlawan bangsa..

Seratus dua belas di hari jadinya yang ke-28

Dering bell yang berbunyi di jam 09.45 memanggil seluruh siswa-siswi untuk beristirahat sejenak, namun meja-meja kelas terlihat berbaris ditengah lapangan.

Nampak suasana yang baru bagi seluruh siswa, “ah mungkin saja ada acara dilapangan” sahut murid kelas 10, selentingan bunyi speaker berayun, sayup-sayup anak-anak OSIS mulai berceloteh -ria dengan menggunakan Mic yang tengah disetel oleh pak wawan.

Suara mic mulai menggelegar diseantero lapangan sekolah,MC dari anggota OSIS mulai memanggil seluruh siswa, wah lagu itu dari group musik jamrud, lagu lawas yang masih enak di dengar dan menjadi lagu wajib ketika acara ulang tahun.

Panasnya mentari yang mulai menyengat tak menghentikan kecerian dipagi ini, seluruh rakyat SMAN 112 Jakarta sudah berkumpul ditengah lapangan dipandu anggota OSIS keceriaan ulang tahun SMAN 112 ke-28 mulai terdengar.

Balon-balon yang berisi gas helium mulai di lepas sebagai penanda acara peringatan HUT SMAN 112 Jakarta ke-28, yeeee..hore…hore… sahut-sahut tepukan tangan bergantian melihat balon-balon beterbangan.

Kue ulang tahun sederhana menemani kecerian HUT SMAN 112 Jakarta yang ke-28, Pak Mukhlis sebagai kepala sekolah dan Pak Suesti sebagai Pengawas sekolah ditemani Mam adri, Mam satya, Pak eko, dan para guru,karyawan serta seluruh siswa-siswi mulai berdoa dan memotong kue , tak lupa perwakilan komite juga turut mendampingi kegiatan ini, ohya awalnya SMAN 112 Jakarta adalah SPG 5 (Sekolah Pendidikan Guru) sekolah yang mencetak guru/pendidik di sekolah dasar.

Sejak 10 September 1991 sekolah pendidikan guru mulai beralih fungsi menjadi SMA Negeri Kembangan dan berlanjut menjadi SMAN 112 Jakarta yang kita cintai ini, saat ini saksi sejarah pergantian SPG 5 menjadi SMAN 112, adalah Pak Darta, Pak Pensinardi dan Pak Paimin masih mengingat dengan jelas detik-detik pergantian itu.

Selamat ulang tahun SMAN 112 Jakarta yang ke-28 semoga tetap jaya dan selalu menjadi salah satu sekolah terbaik di Jakarta.

Sansevieria sang “lidah mertua” dalam membersihkan udara

“jika bukan kita siapa lagi, dan jika tidak dimulai sekarang mau kapan lagi?”

Udara pagi di Ibukota yang mengisi ruang-ruang pernafasan kian terdesak oleh polutan carbon dari asap knalpot, setiap saat asap-asap kendaraan bermotor itu berkontribusi dalam keruhnya udara di ibukota.

Solusi-solusi dari pemerintah provinsi  DKI Jakarta segera dilaksanakan, dari wilayah pemukiman hingga sekolah-sekolah mulai menggalakan penanaman dan budidaya Sansevieria atau dalam Bahasa pergaulan disebut dengan tanaman lidah mertua.

“Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya menyebutkan, pembagian tanaman lidah mertua bukan satu-satunya solusi yang dilakukan Pemprov DKI untuk menekan pencemaran udara di Jakarta.
Anies menyebut sejumlah cara untuk memperbaiki kualitas udara Jakarta, seperti mewajibkan uji emisi untuk seluruh kendaraan di Jakarta mulai 2020, mewajibkan bengkel dan SPBU memiliki alat uji emisi, melarang penggunaan mesin diesel, mengganti bus berpolusi tinggi, hingga memperbanyak alat ukur kualitas udara.”
 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, P.hD, dikutip dari kompas.com

Tak terkecuali disekolah kami SMAN 112 Jakarta, tanaman lidah mertua sebenarnya sudah lama tertancap dilahan  subur sekolah kami, Sansevieria itu tertanam dengan tumbuh-tumbuhan lain disekitarnya.

Sansevieria sang lidah mertua

Pagi ini para Guru, karyawan dan siswa-siswi disekolah kami membawa tanaman Sansevieria, sang lidah mertua itu terkumpul rapih didepan sekolah kami, Pak Mukhlis Kepala Sekolah SMAN 112 Jakarta menginstruksikan peletakan beberapa tanaman guna memperoleh hasil maksimal si lidah mertua dalam menetralisir co2, Pak Mukhlis berpengalaman puluhan tahun sebagai guru biologi, kemampuannya dalam pengelolaan tanaman berperan penting dalam membuat SMAN 112 Jakarta menjadi salah satu paru-paru udara dalam menghasilkan oksigen di DKI Jakarta.

Drs.Mukhlis Kepala SMAN 112 Jakarta

Bapak-ibu guru dan karyawan SMAN 112, mulai berbagi tugas dalam mengelola tanaman, terlihat beberapa guru seperti Pak Sumadi pagi-pagi sekali sudah merapihkan tanaman, Ibu Satya, Ibu Aminah, Pak Jhoni dan Pak Darta meletakan tanaman lidah mertua didekat kolam ikan.

Drs.Djamaludin, Dra.Satya Winarah, Dra.Hj.Aminah, Ernita,S.Pd, M.Si, Jhony Triyanto,S,Kom, Drs.Sumadi

Ibu Sri Adriani,M.Pd sebagai wakil kepala sekolah bidang sarana prasarana, setiap pagi berkeliling mengecek kondisi tanaman, ditemani bapak atau ibu guru yang bertugas mengelola tanaman seperti pak saifudin, pak sumadi, ibu cut dan karyawan tata usaha, mam adri dengan sigap mengelola tentang pertamanan sekolah.

Dra.Hj.Sri Adriani,M.Pd Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana pra Sarana

“Sansevieria atau yang disebut juga lidah mertua adalah tanaman yang mudah dipelihara dan sangat bermanfaat untuk penyerapan karbondioksida”

Drs.Mukhlis


Proses Penanaman Sansevieria

Saatnya kita bersama dalam membersihkan udara di Jakarta, ya terkadang hal kecil yang dilakukan dengan baik, dapat membantu meringankan polutan karbondioksida disekitar kita, salah satunya dengan menanam dan membudidayakan tanaman Sansevieria, ohya ternyata penelitian tentang lidah mertua ini sudah banyak dilakukan, contohnya ada dikutipan dibawah ini.

” Penelitian Udara Bersih NASA menemukan lidah mertua memiliki kualitas penyaringan udara dalam ruangan yang sangat baik. Hasilnya, lidah mertua mampu menghilangkan 4 dari 5 racun utama yang menyebabkan penyakit dalam ruangan.
Penelitian ini merupakan proyek yang dipimpin oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) bekerja sama dengan Kontraktor Lansekap Amerika (ALCA) untuk meneliti cara membersihkan udara di stasiun ruang angkasa.
Hasilnya menunjukkan bahwa, selain menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen melalui fotosintesis, beberapa tanaman dalam ruangan yang umum juga dapat memberikan cara alami untuk menghilangkan zat beracun seperti benzena, formaldehida, dan trikloretilen dari udara.
Penelitian lebih lanjut menyebut jika pembersihan udara (dengan menggunakan lidah mertua) bisa lebih efisien jika dilakukan di ruang tertutup. Karena penelitian ini dilakukan dan hasilnya terlihat di rumah atau kantor”
 
 
 

dikutip dari merdeka.com

https://www.instagram.com/p/B1X8sS4APq8/?igshid=40qpww8xxb23

Cara Cepat menghitung Fluida Statis

Sebuah benda ditimbang diudara beratnya 20 Newton, ketika ditimbang di dalam air, berat benda menjadi 10 Newton, jika massa jenis air Pair=1.000 kg/mdan percepatan gravitasi Bumi g=10m/s2 maka besarnya massa jenis benda adalah….? (kita simak Tips dan Trick dari pak guntur dibawah ini, pasti cepet paham deh….)

Tips dan Trick dari Pak Guntur dalam materi Fluida Statis

Nah gampang banget kan… penjelasan tentang Materi Fluida Stastis dari Pak Guntur, Semoga bermanfaat ya Guys….

 

 

 

 

 

 

 

Materi: Irawan Guntur Prasetya, S.Pd ( Guru Fisika SMAN 112 Jakarta)

Editor Video: Raditya Pinasthiko (Siswa Kelas 12 MIPA 1 SMAN 112 Jakarta)

Redaksi: Bagus Waluyo Arif, S.Pd (Guru Seni Budaya SMAN 112 Jakarta)